Langsung ke konten utama

Tips Memulai Bisnis Hidroponik yang Benar

Peluang usaha hidroponik pada saat ini terbilang cukup baik bagi Anda yang menyenangi hal bercocok tanam. Istilah hidroponik kian hari kian mengalami pergeseran arti, dikarenakan istilah hidroponik secara umum dapat diartikan sebagai menanam tanpa media tanah. Padahal sesungguhnya istilah hidroponik itu adalah menanam menggunakan media berupa air dan bukan media lainnya. Sistem hidroponik sering digunakan untuk membudidayakan beberapa sayuran seperti kangkung dan bayam. Disupermarket tanaman hidroponik sudah dijual dengan harga yang pastinya lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditanam pada media tanah.

Menyebabkan banyak orang yang telah melihat peluang bisnis hidroponik semakin bagus. Mereka mempelajari caranya bertanam sayuran dengan sistem ini dan mulai membudidayakannya. Hidroponik memiliki keunggulan yaitu media tanamnya bukan tanah membuat kondisi sayuran lebih bersih, tanpa pestisida, nilai jual hasil sayuran hidroponik lebih tinggi dibanding sayuran yang ditanam pada media tanah. Beberapa Tips Untuk Memulai Bisnis Hidroponik



1. Belajar Cara Membudidayakannya
Hal yang pertama kali harus Anda lakukan adalah belajar mengenai bagaimana caranya membudidayakan dan cara menanam tanaman hidroponik. Anda dapat belajar dengan orang yang sudah lebih dulu memulai budidaya ini. Tanyakan apa saja yang memang perlu diperhatikan untuk membudidayakan tanaman dengan sistem hidroponik ini. pada intinya, Anda harus dapat mencuri atau mengambil sebanyak mungkin ilmu dari orang tersebut. Karena dapat dimanfaatkan untuk bekal Anda memulai budidaya hidroponik.

2. Belajar Mengenai Jenis Sistem Dalam Hidroponik
Dalam sistem hidroponik terdapat 2 jenis sitem yang dapat digunakan, yaitu Aeroponik dan Nutrient Film Technique (NFT), Aeroponik biasanya dipergunakan dalam produksi komersial khusus dan penelitian karena adanya kerumitan pada tata cara bercocok tanamnya. Jadi akar tanaman dari sistem ini menggantung diudara, makanya perlu diembuni larutan bernutrisi tinggi. Sedangkan NFT merupakan cara bercocok tanam yang cara kerjanya lebih mudah dan pastinya lebih produktif daripada sistem aeroponik.

3. Belajar Ilmu Perawatan
Perawatan yang akan dilakukan tak hanya memberi pupuk. Harus diingat, bahwa ini adalah sayuran yang organik, sayuran yang mudah terkena hama, dan bila ada hama tidak boleh disemprot pestisida. Makanya sangatlah penting bagi Anda untuk mengetahui cara merawat tanaman hidroponik. Anda dapat mengetahui caranya dari orang yang lebih berpengalaman dalam membudidayakan tanaman hidroponik. Yang pasti bahan penghilang hama terbuat dari bahan yang pastinya alami tanpa zat kimia.

4. Media Tanam
Jika sudah belajar mengenai beberapa hal tadi, sekarang Anda harus menyediakan media tanamnya. Sebenarnya untuk masalah yang satu ini, Anda akan memperoleh keuntungan, karena Anda tak perlu menyediakan lahan yang khusus seperti menanan sayuran pada umumnya. Bahkan, Anda dapat memanfaatkan lahan yang sempit disekitar rumah. Anda dapat membuat media tanam secara vertical. Dan pada saat ini sudah terdapat media tanam berupa pot hidroponik.

5. Jaringan Pemasaran
Inilah hal yang paling penting jika ingin memulai bisnis hidroponik. Mungkin Anda sudah berhasil membudiyakan sayuran dengan sistem hidroponik, namun akan sia sia bila Anda tidak mempunyai jaringan pemasaran. Jika Anda memulai bisnis sayuran organik, maka Anda harus memulai membangun suatu jaringan pemasaran seperti restoran, supermarket, dan lainnya. Perlu diketahui bahwa pangsa pasar sayuran organik masih kecil. Jadi Anda harus bersabar jika ingin mengembangkan bisnis hidroponik ini.

Demikian beberapa tips yang perlu diperhatikan jika Anda ingin memulai bisnis tanaman organik dengan sistem hidroponik. Sekedar mengingatkan bahwa bisnis ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit, maka dari itu Anda dianjurkan memulai dengan hal kecil dulu. Karena resiko kegagalan yang terbilang tinggi serta pangsa pasarnya masih kecil.

Baca Berita Seputar dunia periklanan : Mediaiklan.id

Komentar

Postingan populer dari blog ini

8K TVs: Not quite dead, but getting there

BERLIN—Contrary to some industry predictions, the 8K television format has not yet been rendered obsolete in the EU by energy-efficiency regulations. But there are also other challenges that the ultra-ultra-high-definition variety must overcome, most of which are global in nature. The booths at the IFA tech trade fair offered plenty of proof of 8K's problems with relevance. While other electronics vendors with TVs on their menu either stuck to their 4K fare or switched their emphasis to efficiency and sustainability, two adjectives that 8K cannot currently claim, the companies trying to make 8K a thing could talk up the size of their screens but did not promise anything new to watch in that resolution. In a regulation that became effective in March, the EU set a target for the power usage of 8K sets. They consume significantly more energy than 4K sets with their 3,840 by 2,160 resolution since they have processors to upscale lower-quality video and a resolution of 7,680 by 4,320...

19 juta orang dapat melaporkan pajak fiskal

Direktur Pajak Sury Uuse mengatakan bahwa 19 juta orang dapat menggunakan Nik untuk memberi tahu SPT hingga hari ini setelah jumlahnya diintegrasikan dengan NPWP. Direktur Umum Pajak Kementerian Keuangan, Suryo Utomo, mengatakan bahwa jumlah identifikasi populasi 19 juta (NIK) telah diintegrasikan dengan nomor identifikasi pembayar pajak (NPWP). Artinya, ada 19 juta orang yang sudah dapat menggunakan Nik untuk menginformasikan surat pemberitahuan tahunan (SPT) hingga hari ini. "Hanya 19 juta Nik yang telah dibuat untuk melakukan Direktorat Umum Administrasi Populasi dan Pendaftaran Sipil (Desdukcapil)," kata Slow di Pico de la Peringatan Hari Pajak di DGT pusat, Selasa (7/19). Menurutnya, di masa depan akan ada lebih banyak NK yang terintegrasi dengan NPWP. Kebijakan ini selanjutnya akan memberikan masyarakat untuk melaksanakan kewajiban pajaknya. "Tujuannya adalah untuk membuatnya lebih mudah, kadang -kadang dia suka melupakan nomor NPWP, tapi jangan lupa Nik. Mudah -...

MSI Provides a Fix for Windows 11's "Blue Screen of Death" Error

Because a Windows 11 update is causing client PCs to crash and display the "Blue Screen of Death" error, MSI is advising users not to install it. The company today released a workaround that can momentarily address the problem, which started after Microsoft handed out the OS upgrade on August 22. Although the KB5029351 update is intended to increase performance, it seems to cause a Blue Screen of Death with a "UNSUPPORTED_PROCESSOR" warning message on some MSI motherboard-powered PCs. According to user reports, MSI now claims that consumers who own Intel 600 and 700 series MSI motherboards are affected by the issue. The company's statement continues, "MSI and Microsoft are both aware of the 'UNSUPPORTED_PROCESSOR' issue and have started looking into the main cause. We advise all users to temporarily forgo installing the KB5029351 Preview update in Windows while the investigation is ongoing. If you were one of the unfortunate people who encounter...