Langsung ke konten utama

8K TVs: Not quite dead, but getting there

BERLIN—Contrary to some industry predictions, the 8K television format has not yet been rendered obsolete in the EU by energy-efficiency regulations. But there are also other challenges that the ultra-ultra-high-definition variety must overcome, most of which are global in nature.

The booths at the IFA tech trade fair offered plenty of proof of 8K's problems with relevance. While other electronics vendors with TVs on their menu either stuck to their 4K fare or switched their emphasis to efficiency and sustainability, two adjectives that 8K cannot currently claim, the companies trying to make 8K a thing could talk up the size of their screens but did not promise anything new to watch in that resolution.

In a regulation that became effective in March, the EU set a target for the power usage of 8K sets. They consume significantly more energy than 4K sets with their 3,840 by 2,160 resolution since they have processors to upscale lower-quality video and a resolution of 7,680 by 4,320 pixels.

This revision to prior "ecodesign" specifications removed the exemption for televisions with resolutions above 4K and now holds 8K televisions to the same "energy efficiency index" standard as 4K screens.

Using "CRT TV Levels" to elude regulators

An 85-inch 8K set might consume more than 169 watts, according to a calculation made by FlatpanelsHD in an October post alerting readers to the forthcoming law. The director of product development for TCL Europe, Marek Maciejewski, was informed of the tech news site's prediction and said, "If it happens, no more 8K."

The EU regulation had a flaw that TV manufacturers exploited, allowing them to propose different options if the customer is alerted to the potential for a higher power draw. This forecast didn't come true due of this flaw.

On the show floor on Friday, Omdia analyst Paul Gray informed me that "the default setting is very, very dim."

Through this workaround, Samsung was able to highlight a 98-inch Neo QLED 8K TV at its Wednesday keynote. Ben Braun, the CMO of Samsung Europe, described it as "breathtaking in color, vibrance, and size," despite the fact that other executives praised the company's sustainability goals.

The 8K displays demonstrated at Samsung's showcase appeared as vibrant and dazzling as ever, indicating that all of its EU-compliant defaults had been turned off. Luckily, one of the game stations had its remote removed, so I asked Gray to join me in fiddling with the controls.

klik Klik Klik Klik Klik Klik Klik Klik Klik Klik Klik Klik Klik Klik Klik Klik Klik Klik Klik Klik Klik Klik Klik Klik Klik Klik Klik Klik Klik Klik Klik Klik Klik Klik Klik Klik Klik Klik Klik Klik Klik Klik Klik Klik Klik Klik Klik Klik Klik Klik Klik Klik Klik Klik Klik Klik Klik Klik Klik Klik Klik Klik Klik Klik Klik Klik Klik Klik Klik Klik Klik Klik Klik Klik Klik Klik

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Inilah Jasa SEO Jakarta Rekomendasi No #1

Bisnis di era yang serba teknologi ini telah mengalami banyak perubahan. Di mana semula masih banyak pelaku bisnis yang menjalankan secara konvensional, namun kini telah mengandalkan internet yang disadari banyak memberikan kemudahan dan keuntungan. Keberadaan jasa SEO Jakarta yang profesional menjadi salah satu aspek terpenting untuk mendukung para pelaku bisnis online ini untuk bisa melakukan investasi dengan mengoptimalkan mesin pencarian dan membuat bisnisnya bertahan dalam jangka waktu yang lama. Bagi perusahaan  Search Engine Optimization  (SEO) yang telah profesional sendiri seperti Arfadia.com, tentu akan lebih mengetahui bahwa SEO yang tidak tepat akan dapat menghancurkan sebuah bisnis  online . Dan perusahaan SEO ini lah yang nantinya akan bisa memberikan solusi terbaik untuk pemasaran bisnis Anda. Sehingga, akan dapat ditemui bahwa bisnis Anda mengalami peningkatan yang baik di setiap masanya dengan pengoptimalan SEO berkualitas. SEO sendiri memili...

tiga etika sederhana mengirim naskah ke media

Saya belum mengirim naskah buat ketika yg lama, blog langsung masih belum optimal setiap hari. Namun lantaran minat aku dalam sastra, pula asa buat menghargai pekerjaan penulis lain, maka aku membuka peluang bagi mereka yg menginginkan cerita pendek yg akan dipublikasikan pada blog. Honorarium nir poly, namun dibayar sekali pecah. Jadi nir perlu menunggu relatif poly buat mendapat pembayaran. Sekali, saat aku masih secara rutin mengirim karya, terdapat warta krusial yg didistribusikan sang sahabat sebaya, terutama senior, bagaimana etika mengirimkan manuskrip ke media. Lantaran dulu, aku menduga nir terdapat yg istimewa lagi. Namun saat aku membuka ruangan buat sahabat-sahabat buat mengirim karya, aku baru sadar, hal-hal yg aku pikir normal, sepertinya nir dipahami sang poly orang. Apakah Anda berniat mengirim cerita pendek atau manuskrip lain ke media? Lihatlah etika baku berikut, siapa yg memahami seorang yg terlewat sejauh ini. 1. Baca menggunakan cermat Dalam kehidupan seha...

Informasi Tren Teknologi Menuju Indonesia Jaya

  Teknologi berkembang semakin cepat dan membawa perubahan pada semua bidang pembangunan dan kehidupan masyarakat. Disamping meningkatkan efisiensi dan kesempatan baru, kemajuan teknologi berdampak pada kebutuhan tenaga kerja. Pekerjaan yang sifatnya rutin, manual, dan kognitif akan berkurang. Indonesia akan memanfaatkan kemajuan teknologi bagi pembangunan dengan meminimalkan disrupsi. Tren teknologi ke depan: teknologi digital (internet seluler, otomatisasi, dan cloud technology), teknologi yang mengurangi keterbatasan fisik dan jarak (IoT, transportasi dan distribusi, addictive manufacturing/3D printing, dan nano technology), teknologi energi terbarukan (surya, angin, nuklir, biomas, dan geothermal), dan teknologi kesehatan (genetika, pengobatan dan pemulihan, serta pelayanan kesehatan). Beberapa perkembangan teknologi ke depan: perdagangan elektronik mengubah perdagangan konvensional menjadi elektronik; industri 4.0 mengintegrasikan proses produksi secara virtual berbasis  ...