Keuntungan adalah peningkatan kekayaan seorang investor sebagai hasil penanaman modalnya pada perusahaan tertentu setelah dilakukannya pengurangan pada biaya- biaya yang berhubungan dengan penanaman modal itu sendiri.
Sistem pembagian hasil merupakan cara terbaik dalam melakukan bisnis yang dikelola oleh dua orang atau lebih, misalkan ketika anda melakukan kerjasama bisnis dengan teman harus dilakukan secara profesional. Pada awal ketika memulai usaha harus dijelaskan secara terperinci mengenai hal-hal pembagian kerja dan pembagian keuntungan secara jelas serta di setujui oleh kedua belah pihak. Adapun pertimbangan untuk membagi hasil keuntungan , sebagai berikut:
1. Pembagian Tugas Yang Jelas
Dalam menjalankan bisnis walaupun dengan teman harus dilakukan secara profesional, agar memberikan dampak positif untuk perkembangan usaha di masa yang akan datang. Harus adanya pembagian tugas serta tanggung jawab yang jelas di pegang oleh setiap orangnya.
Hal ini dilakukan agar tidak terjadi masalah yang akan muncul di kemudian hari, anda dan rekan kerja dapat berpatokan pada perjanjian tertulis yang telah di buat dalam menjalankan bisnis, hal ini dapat menghindari konflik serta akan menjadi solusi jika suatu masalan muncul.
2. Saling Menilai dan Mengawasi
Meskipun tingkat kepercayaan kita pada rekan bisnis besar tetapi mmelakukan penilaian dan pengawasan ini masih tetap perlu di lakukan untuk mengetahui kinerja apa yang perlu di tingkatkan demi perkembangan perusahaan.
Masing-masing melaporkan setiap kendala dan permasalahan yang dihadapi secara berkala, dan mencari solusi atas permasalahan tersebut secara bersama-sama. Bekerja dengan cara seperti ini juga daat menekan penyimpangan yang terjadi.
3. Menggunakan Sistem Porsi tetap
Sistem porsi tetap biasanya digunakan pada perusahaan baru yang bukan berbentuk PT, misalkan Andi memberikan modal awal sebesar 350 juta dan Adi sebesar 150 juta, untuk perhitungan porsi usaha Andi 70% dan Adi 30%, hal ini dilakukan secara terus menerus tanpa mempertimbangkan kinerja siapa yang lebih dominan dalam melakukan hal -hal untuk mengembangkan perusahaan tersebut.
4. Sistem Porsi Saham Dinamis
Pembagian seperti ini hendaknya dilakukan jika perusahaan tersebut belum berbentuk PT. Sistem ini memberikan porsi kinerja dan keahlian sebagai parameter pembagian keuntungan, secara rinci sistem bagi hasil bisnis disesuaikan dengan kontribusi masing- masing pemilik seperti waktu, modal usaha, lisensi, paten kemampuan dan lainnya.
5. Investor
Untuk para investor perusahaan yang telah bersedia menanamkan modalnya untuk pengembangan perusahaan agar lebih sukses maka perusahaan perlu memberikan timbal balik dengan adanya pembayaran deviden, besar kecilnya pembayaran deviden yang di terima investor di sesuaikan dengan berapa persen saham yang dimiliki orang tersebut di perusahaan anda.
6. Gaji Bulanan
Para investor juga selain mendapatkan deviden mereka juga diberikan gaji seperti seorang karyawan, dan rekan kerja juga diberi gaji sesuai dengan kontribusi kinerja yang ia berikan untuk pengembangan usaha dalam mendapatkan pemasukan.
Hal ini dilakukan selain sebagai timbal balik juga sebagai cara untuk membuat orang – orang yang berada di perusahaan tersebut sama-sama bekerja keras untuk membuat perusahaan maju dan berkembang serta dapat bersaing dengan produk perusahaan kompetior.
Dengan adanya patner dalam menjalankan bisnis akan memberikan berbagai keuntungan namun juga dapat memberikan kerugian seperti biasanya pertemanan akan mengalahkan profesionalitas kerja, terkadang bisnis patungan dalam melakukan pembagian tugas tidak jelas, karena mengandalkan rasa saling percaya tanpa mempertimbangkan keahlian yang dimiliki.
Sumber bacaan : Mediaiklan.id - Situs Spot Iklan Pertama di Indonesia
Sistem pembagian hasil merupakan cara terbaik dalam melakukan bisnis yang dikelola oleh dua orang atau lebih, misalkan ketika anda melakukan kerjasama bisnis dengan teman harus dilakukan secara profesional. Pada awal ketika memulai usaha harus dijelaskan secara terperinci mengenai hal-hal pembagian kerja dan pembagian keuntungan secara jelas serta di setujui oleh kedua belah pihak. Adapun pertimbangan untuk membagi hasil keuntungan , sebagai berikut:
1. Pembagian Tugas Yang Jelas
Dalam menjalankan bisnis walaupun dengan teman harus dilakukan secara profesional, agar memberikan dampak positif untuk perkembangan usaha di masa yang akan datang. Harus adanya pembagian tugas serta tanggung jawab yang jelas di pegang oleh setiap orangnya.
Hal ini dilakukan agar tidak terjadi masalah yang akan muncul di kemudian hari, anda dan rekan kerja dapat berpatokan pada perjanjian tertulis yang telah di buat dalam menjalankan bisnis, hal ini dapat menghindari konflik serta akan menjadi solusi jika suatu masalan muncul.
2. Saling Menilai dan Mengawasi
Meskipun tingkat kepercayaan kita pada rekan bisnis besar tetapi mmelakukan penilaian dan pengawasan ini masih tetap perlu di lakukan untuk mengetahui kinerja apa yang perlu di tingkatkan demi perkembangan perusahaan.
Masing-masing melaporkan setiap kendala dan permasalahan yang dihadapi secara berkala, dan mencari solusi atas permasalahan tersebut secara bersama-sama. Bekerja dengan cara seperti ini juga daat menekan penyimpangan yang terjadi.
3. Menggunakan Sistem Porsi tetap
Sistem porsi tetap biasanya digunakan pada perusahaan baru yang bukan berbentuk PT, misalkan Andi memberikan modal awal sebesar 350 juta dan Adi sebesar 150 juta, untuk perhitungan porsi usaha Andi 70% dan Adi 30%, hal ini dilakukan secara terus menerus tanpa mempertimbangkan kinerja siapa yang lebih dominan dalam melakukan hal -hal untuk mengembangkan perusahaan tersebut.
4. Sistem Porsi Saham Dinamis
Pembagian seperti ini hendaknya dilakukan jika perusahaan tersebut belum berbentuk PT. Sistem ini memberikan porsi kinerja dan keahlian sebagai parameter pembagian keuntungan, secara rinci sistem bagi hasil bisnis disesuaikan dengan kontribusi masing- masing pemilik seperti waktu, modal usaha, lisensi, paten kemampuan dan lainnya.
5. Investor
Untuk para investor perusahaan yang telah bersedia menanamkan modalnya untuk pengembangan perusahaan agar lebih sukses maka perusahaan perlu memberikan timbal balik dengan adanya pembayaran deviden, besar kecilnya pembayaran deviden yang di terima investor di sesuaikan dengan berapa persen saham yang dimiliki orang tersebut di perusahaan anda.
6. Gaji Bulanan
Para investor juga selain mendapatkan deviden mereka juga diberikan gaji seperti seorang karyawan, dan rekan kerja juga diberi gaji sesuai dengan kontribusi kinerja yang ia berikan untuk pengembangan usaha dalam mendapatkan pemasukan.
Hal ini dilakukan selain sebagai timbal balik juga sebagai cara untuk membuat orang – orang yang berada di perusahaan tersebut sama-sama bekerja keras untuk membuat perusahaan maju dan berkembang serta dapat bersaing dengan produk perusahaan kompetior.
Dengan adanya patner dalam menjalankan bisnis akan memberikan berbagai keuntungan namun juga dapat memberikan kerugian seperti biasanya pertemanan akan mengalahkan profesionalitas kerja, terkadang bisnis patungan dalam melakukan pembagian tugas tidak jelas, karena mengandalkan rasa saling percaya tanpa mempertimbangkan keahlian yang dimiliki.
Sumber bacaan : Mediaiklan.id - Situs Spot Iklan Pertama di Indonesia
Komentar
Posting Komentar